Rasulullah.
Siapa yang benar-benar tahu akan manusia yang digelar Al-Amin ini? Selain Rabb dan para sahabat yang dihadirkan kepada baginda.
Siapa yang benar-benar tahu akan amalan manusia yang bersifat Tabligh ini? Selain mereka yang dekat dengan ayat-ayat Tuhan dan hadith-hadith baginda.
Siapa yang benar-benar kenal akan manusia yang menyebut 'Umatku', 'Umatku' saat ajal di tenggorokan? Kalau bukan mereka yang patuh ajaran baginda dan meninggalkan apa yang ditegah baginda.
Siapa antara kita yang benar-benar mengaku sudah kenal akan penutup segala Rasul ini? Kalau masih lagi menghina mereka-mereka yang dekat dengan baginda? Yang memperkecilkan mereka yang menyampaikan butir-butir Hadith baginda.
Rabb.
Aku terasa kerdil saat Imam Malik menyebut di mana letaknya beliau berbanding para sahabat Rasul hanya seumpama debu-debu di kaki kuda mereka.
Aku terasa kerdil, saat Rasul merindu umatnya generasi kini, aku masih lagi terhuyung-hayang dengan nikmat dunia.
Allahurabbi.
Di mana letaknya kami sewaktu di Mahsyar? Di mana letaknya kami sewaktu dihisab? Di mana letaknya kami sewaktu meniti Sirat?
Di mana letaknya kami, saat Rasul mempelawa umatnya meneguk isi telaga Kauthar?
Di mana letaknya rindu kalau cuma pada komersialnya Maulud?
Di mana letaknya rindu kalau cuma pada panjang dan lamanya perarakan?
Di mana letaknya rindu kalau cuma yang dipandang hanya cuti Maulud, bukan pengertiannya?
Maka, ayuh.
Capailah ilmu walau cuma seringkas mana tentang baginda.
Ayuh, semoga kita dapat menggapai tangan baginda saat kita menuju syurga.
- dari papan kekunci -
3 hari sebelum